Skip navigation

HARI RAYA Iedul Adha 1429 H atau hari raya qurban, ternyata membawa makna khusus bagi Juli, warga Jalan Sisingamangaraja, Rantauprapat, Kabupaten Labuhanbatu. Daging qurban perolehannya, memiliki keunikan tersendiri.

Keunikan itu, karena tiga potong dari 25 potong daging yang dimasak Juli, bertuliskan haruf Arab, yang jika dibaca membentuk bacaan Allah.

Senin (8/12) sekira pukul 18.15 WIB, Juli memasak daging qurban dari Mushallah At Taqwa, Jalan Pendidikan, Kecamatan Rantau Selatan.

Saat memasak daging tersebut, tiga potong daging justru mengambang. Berulangkali Juli menekan daging tersebut dengan sendok agar tenggelam, namun daging itu tetap mengambang.

Juli penasaran, lalu dia memperhatikan ketiga potong daging tersebut. Juli kaget, karena pada daging tersebut bertuliskan aksara arab, yang jika dibaca membentuk bacaan Allah.

Spontan ia mengeluarkan ketiga potong daging tersebut dan membawannya ke rumah abang iparnya, Abdul Salim Hasibuan, di Jalan Pendidikan. Secara bersamaan mereka melihat daging tersebut. Lagi-lagi mereka menemukan tulisan yang mirip Asma Allah.

“Saya juga heran mengapa yang tiganya tidak tenggelam. Sewaktu saya perhatikan, ternyata seperti ada tulisan Allah-nya di tengah-tengah dagingnya. Tulisan itu ada di setiap potongan daging,” kata Juli menjawab wartawan, Senin ( 8/12 ) di kediaman Salim.

Lebih jauh dikatakan Juli, ia tidak merasa keanehan dihari sebelumnya. Namun belakangan ia pernah bermimpi berjumpa dengan seorang nenek berjubah putih. Selang beberapa hari, ia juga bermimpi muntah darah.

“Saya juga tidak tahu apa memang ada kaitannya dengan mimpi saya itu. Kalau keanehan tidak ada saya rasakan,” terang ibu yang sedang mengandung delapan bulan itu.

Kabar keanehan itu langsung terdengar di telinga masyarakat. Dalam kurun waktu puluhan menit, rumah kediaman Salim langsung dipenuhi warga yang ingin melihat keganjilan tersebut.

Berbagai komentar muncul. Namun nazir Masjid At-Taqwa yang juga menjadi penyembelih hewan kurban dimaksud mengharapkan kepada masyarakat jangan langsung berperasangka buruk, dan sebaiknya mengambil hikmah dari keganjilan itu.

“Saya kira itu hanya mirip tulisan Allah. Kalau menurut saya, yang ada tulisannya hanya Lahu ( baginya ) dan Nun ( tidak ada arti/luas ). Memang aneh, kalau kita bilang serat, itu tidak mungkin. Kita ambil hikmahnya saja, mulai kedepan ya lebih baik kita tingkatkan amal ibadah, dan jangan dijadikan prasangka yang tidak-tidak”, tegas Ustadz Suhaimi.

Sedangkan Salim mengatakan, ia tidak ada merasakan keganjilan sebelumnya. Tetapi saat penyembelihan hewan qurban itu ia merasa senang tidak seperti tahun sebelumnya. Bahkan ia ditemani para lelaki dan wanita yang berusia muda.

“Ya enggak ada perasaan aneh, tapi selama saya ikut memotong qurban, baru kali ini saja saya merasa senang, yang herannya saya ditemani anak-anak muda pula semalam. Kalau dulunya ya orang-orang tua saja,” jelas Salim yang memberikan kupon peserta penerima daging kepada Juli.

Pantauan wartawan hingga Selasa ( 9/12 ), pengunjung yang ingin melihat daging aneh itu mencapai ratusan orang.

Pihak kepolisian dari Polantas Polres Labuhanbatu juga terlihat sibuk mengatur arus lalulintas yang mulai padat. Sebab, setiap pergeseran waktu, warga terus bertambah jumlahnya. ( Ans )

One Comment

    • nirwan
    • Posted December 10, 2008 at 2:45 pm
    • Permalink

    wah wah … inilah enaknya punya kaki sampe ke daerah-daerah…info selalu aja uptodate…cemburu awak ini bah … hehehehe 😀 bang…jam-jam berapa aja abang di kantor?


Leave a comment